Citra Febrianti Terima Medali Perak Olimpiade 2012, Bukti Sportivitas dan Prestasi Tanpa Doping

Citra Febrianti akhirnya meraih medali perak angkat besi kelas 53 kg putri Olimpiade XXX 2012 London pada Hari Minggu tanggal 18 September 2022. Mantan atlet asal Lampung itu tak kuasa menahan tangis ketika menerima medali perak pada suatu seremoni yang dilaksanakan bersamaan dengan perayaan Olympic Day di Plaza Timur Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.

Awalnya Citra meraih posisi keempat pada Olimpiade 2012 di London. Ia bertanding tanpa Doping, sedangkan dua atlet yang meraih peringkat di atasnya terbukti Doping. Dengan begitu, Citra meraih haknya sebagai lifter putri nomor dua terbaik di dunia pada nomor kelas 53 kg tahun 2012.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan melalui surat resmi bertanggal 19 November 2020, bahwa Citra Febrianti merupakan peraih perak angkat besi kelas 53 kg pada Olimpiade tahun 2012 di London. Setelah melalui berbagai proses, akhirnya realokasi medali dapat diterima Citra hari ini.

“Alhamdullilah untuk terakhir kali, bisa mendapat medali ini taraf Olimpiade yang saya pikir mustahil, tapi ternyata bagi Allah tak mustahil,” kata Citra sembari mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak.

Momen tersebut juga dirasakan sebagai puncak prestasi Citra. “Satu sisi senang, satu sisi sedih. Saya merasa apakah ini terakhir untuk saya. Tapi sekarang sudah enggak bisa jadi atlet, dan mencetak prestasi lagi, ya ini pengalungan medali untuk saya yang terakhir,” ujarnya.

Kini, pengorbanan Citra sebagai seorang Patriot di bidang olahraga yang sportif telah membuahkan medali perak Olimpiade 2012 London. Ia adalah seorang Patriot sejati yang mengorbankan diri demi negeri tercinta. “Saya turun di cabang Angkat Besi ini sadar akan risikonya. Semua yang saya lakukan hanyalah untuk membela daerah dan negara ini.,” ceritanya.

Risiko cedera masih ditanggungnya hingga sekarang, bahkan makin memburuk. “Malah tambah sakit. Sudah parah sekarang dan tulangnya sudah tidak seperti orang pada umum,” terang Citra menyinggung masalah tulang belakangnya. Cedera patah tulang belakang di atas tulang ekor tersebut yang menyebabkan Citra berhenti menjadi atlet.

“Tulang belakang saya patah, dan sejak saat itu saya harus berhenti menjadi lifter. Karena rasa sakit nyeri setiap saat dan saya hanya minum obat pengurang rasa sakit, agar tidak terlalu sakit”, ucapnya menceritakan perih yang dirasakan.

Dengan kondisi yang menimpa Citra, dokter mewajibkan terapi rutin. Di sisi lain, Citra sampaikan bahwa ia fokus untuk mempersiapkan buah hatinya.

Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman mengapresiasi pengorbanan Citra untuk negeri tercinta. “Sebagai Ketua Umum KONI Pusat saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Citra Febrianti yang telah mengorbankan banyak hal demi mempersembahkan medali untuk negeri tercinta. Citra adalah Patriot di bidang olahraga, yang mana memotivasi seluruh atlet Indonesia untuk menjunjung tinggi sportivitas, terbukti Citra mampu berprestasi tanpa Doping,” terang Marciano Norman berharap atlet-atlet Indonesia meniru sportivitas Citra untuk meraih prestasi tanpa doping.

Tak ketinggalan, Ketum KONI Pusat sampaikan apresiasi kepada Ketum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB.PABBSI), Komjen Pol Drs.H. Adang Daradjatun yang telah berhasil mengantar atlet berprestasi dengan menjunjung tinggi sportivitas.

Dalam rangka mengantisipasi masalah keselamatan atlet, KONI Pusat telah menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan/ BP Jamsostek. Penandatanganan telah dilakukan antara Ketum KONI Pusat dan Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo pada hari pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2022 bertajuk “Bersatu Menuju Prestasi Global” tanggal 12 September 2022.

Tujuan kerja sama tak lain untuk melaksanakan amanat undang-undang nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dalam rangka mendukung penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pelaku olahraga. Ke depan, Patriot Olahraga harus dilindungi dengan sebaik mungkin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *