Dubes RI untuk Filipina Wafat, Kepedulian saat SEA Games 2019 Dikenang

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang (SHS) menutup usia dini hari tanggal 13 Februari pukul 00:31 WIB. Gubernur Sulawesi Utara 2 periode ini (2005-2010 dan 2010-2015) menghembuskan nafas terakhir di UGD Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta. Anak kedua SHS, Vanda Sarundanjang sebutkan ayahnya meninggal akibat penyakit kanker yang dideritanya.

Sinyo tak hanya berjasa dalam pemerintahan namun juga pada olahraga. Ia diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Dubes pada 20 Februari 2018, setahun setelahnya SEA Games 2019 di Filipina digelar.

Dengan jasanya yang besar, masyarakat olahraga prestasi berduka, khususnya yang sempat didukung oleh SHS. Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman sampaikan duka cita mendalam dan doakan mendiang SHS. “Turut berduka cita, semoga almarhum Sinyo Harry Sarundajang (SHS) mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih,” doanya.

Kepedulian mendiang SHS pada kontingen Indonesia terbukti dari beberapa hal. Sebelum ke Filipina, SHS ingatkan rombongan dari Indonesia waspada dengan badai tropis Kammuri.

“Mengenai cuaca sebenarnya Indonesia dan Filipina sama. Kita berada di ring on fire. Kita 17 ribu pulau, Filipina ada 6 ribu pulau. Jadi kondisinya sama.” jelasnya pada konferensi pers di Hotel Diamond, Manila pada 30 November 2019.

“di Indonesia ada angin puting beliung, di sini ada angin tropis Kammuri. Tentu peringatan sudah diinformasikan tapi angin itu tak akan pernah lama-lama. Paling satu sampai dua jam dan memang kita diminta untuk menghindari pohon atau kayu,” katanya peduli pada WNI yang berada di Filipina.

Dubes SHS (kiri) dan M. Nigara (kanan)

Wartawan Senior yang merupakan Staf Khusus Menpora Zainudin Amali yakni M.Nigara menceritakan kepedulian SHS sewaktu SEA Games 2019. “Sikap ramah Dubes, ternyata juga bukan hanya ke Menpora saja. Kepada siapapun ia bersikap demikian,” kata Nigara.

Nigara juga cerita bahwa Dubes SHS mengurus rombongan dari Indonesia hingga dini hari dan kembali datang pagi hari. “Jujur, saya terkejut ketika muncul ke di restoran untuk sarapan pagi, Pak Dubes sudah di sana. Bahkan menurut salah satu stafnya Abun (Agus Buana), Pak Dubes sudah 30 menit.” terang Nigara menjelaskan bahwa sebelumnya SHS sempat berada di hotel hingga pukul 01:30 dini hari.

“Saat ini si Oom (mendiang SHS) telah berpulang. Selama di Manila, saya memperoleh banyak pelajaran dari Sang Dubes RI. Bagaimana cara bersahabat, bagaimana memuliakan tamu dan bagaimana menjadi pejabat yang baik,” tutup Nigara.

Kiprah SHS

  • Kepala Biro Pemerintahan Setda Sulawesi Utara (1977)
  • Penjabat Sekretaris Wilayah Daerah Minahasa (1978)
  • Kepala Biro Penyelenggaraan Pemilu Sulut (1981)
  • Sekda Minahasa (1983)
  • Wali Kota Bitung (1986)
  • Penjabat Wali Kota Madya Bitung (1990)
  • Wali Kota Bitung (1991-200)
  • Staf ahli Mendagri bidang Strategis (2000)
  • Penjabat Gubernur Maluku (2002-2003)
  • Irjen Departemen Dalam Negeri (2001-2005)
  • Penjabat Gubernur Maluku Utara (2002)
  • Gubernur Sulut selama 2 periode (2005-2015)
  • Anggota Dewan Pers (2016-2019)
  • Duta Besar RI untuk Filipina (2018-sekarang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *