ECL Seri Keempat Sesi 3 di Equinara Lanjutkan Kompetisi Ketat Antar Atlet Berkuda

Equestrian Champions League (ECL) 2020 dapat digelar kembali di masa pandemi. Meski begitu, liga berkuda equestrian tersebut melakukan penyesuaian dengan adaptasi kebiasaan baru. Protokol kesehatan ditetapkan dengan ketat selama pertandingan. Adapun protokol kesehatan mengacu pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Federation Equestre Internationale (FEI), Asian Equestrian Federation (AEF) dan Pemda setempat.

Beberapa protokol yang ditetapkan seperti memakai masker, sering mencuci tangan, screening atau akreditasi para peserta dan menjaga jarak antar individu. Panitia penyelenggara membuat ECL di tengah pandemi dengan format 4 hari, yang mana biasanya hanya 2 hari. Hal tersebut untuk mengurangi waktu pertandingan dan jumlah peserta. Tak cukup di situ, penonton pun dilarang hadir dan diarahkan untuk menyaksikan siaran langsung di KONI TV yang diakses dari amtv.id.

Hari ini pada 25 Juli 2020, Equinara Horse Sports menjadi tuan rumah Sesi ketiga dari Seri Keempat ECL 2020. Sebagaimana beberapa pertandingan sebelumnya, podium juara tidak hanya dikuasai satu atau dua orang atlet. Pembinaan atlet terlihat merata sehingga pertandingan teerbilang sengit memperebutkan hadiah berlian dari Aleta Molly Jewelry.

Bertempat di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP), tiga kelas digelar hari ini. Pertama adalah Show Jumping 70 cm U-14. Dilanjutkan Young Rider 100 cm U-21 dan terakhir adalah pertandiangan beregu atau Show Jumping 110-120 cm (Open). Semua kelas memiliki juara yang berbeda.

Pada kelas pertama,  Show Jumping 70 cm U-14 dimenangkan oleh Athar Raji bersama Alladin dari ZZ Stable. Juara kedua, Euclia Purnama dengan Baloutte Du Rouet dari Adria Pramata Mulya (APM) Equestrian Centre, dan ketiga Hans Hardany Kawilarang dan APM Nikita dari APM Equestrian Centre.

M.Akbar Kurniawan

Kelas berikutnya adalah Young Rider 100 cm U-21. M.Akbar Kurniawan yang akrab disapa Aan bersama Braveheart dari Kurnia Stable menjadi juaranya. Diikuti Dirga Saputra dengan For Pleasure Jr. dari Equinara. Juara ketiga adalah Aurleia Kansha bersama Anke dari Equinara.

Kelas terakhir adalah kelas beregu Show Jumping 110-120 cm (Open). Tim yang menjadi juara pertama adalah Drupadi yang terdiri dari Ferry Wahyu dengan Granadine dari Equinara dan Alvaro Menayang dengan Queen Alexandria dari Rohalia Kharisma.

Menempel sebagai juara kedua tim Anoman yang terdiri dari Asep Lesmana dengan APM Levisto’s Big Boy dari APM Equestrian Centre dan Jundi El Wathon bersama Olympio. Dan juara ketiga adalah tim Laksmana yang terdiri dari Andry Sutoyo dengan Jules dan Marco Wowiling dengan Sabinna.

Dengan berakhirnya pertandingan hari ini dapat disimpulkan bahwa pemenang setiap kelas berbeda. Hal tersebut bukti sudah semakin banyaknya atlet yang berkualitas baik.

Seorang pemilik kuda yang bertanding hari ini menyampaikan apresiasi atas ECL yang digelar kembali di tengah pandemi. Pemilik Jules, Kezia Santoso berkata, “Bagus banget karena selain di tengah pandemik, ridersnya udah lama pengen tanding.”. Kezia juga komentari pelaksanaan yang menerapkan protokol. “Protokolnya lengkap dan yang masuk nggak sembarang orang”, jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *