Grand Final Liga Surfing Indonesia Segera Diselenggarakan pada Maret 2022 di Pantai Kuta

Pembinaan olahraga selancar ombak terus dilakukan di Tanah Air melalui suatu kompetisi yang berkesinambungan, Liga Surfing Indonesia (LSI). Rencananya pada tanggal 11 – 13 Maret 2022 akan digelar Grand Final LSI Tahun 2022 di Halfways, Pantai Kuda, Bali.

Grand Final yang digelar oleh kolaborasi Asian Surf Cooperative (ASC) bersama Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) patut menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Pasalnya ini kali pertama Grand Final suatu liga selancar ombak di Indonesia bahkan di Asia yang mempertandingkan atlet-atlet dari klub selancar ombak (boardrider).

“Di Asia belum pernah ada event surfing yang atletnya representasi klub dengan format seperti ini,” jelas pelatih nasional selancar ombak Indonesia sekaligus Sekjen PSOI, Tipi Jabrik. Kegiatan yang membanggakan tersebut dapat direalisasikan berkat dukungan sponsor, antara lain Vans Indonesia, East Ventures, Bintang, Mamaka dan Earth Island.

Nantinya peselancar peringkat 4 teratas dari 15 klub kontestan LSI akan berlaga pada 5 nomor pertandingan (divisi). Total 240 peselancar akan turut serta bertanding pada nomor kelas Under 10, Junior Boys, Open, Men, Open Women, dan Masters.

Peselancar empat besar dari seluruh klub partisipan Grand Final telah melalui seleksi ketat yang diselenggarakan masing-masing klub. Setiap klub telah melaksanakan 5 kali event internal sebagai kualifikasi dan seleksi 4 atlet terbaik pada keempat nomor pertandingan Grand Final. Dari proses yang berlangsung sejak Mei 2021 itu, terpilih atlet-atlet terbaik.

Dengan begitu, kualitas Grand Final nanti tidak perlu diragukan lagi. “Ini tantangan besar untuk kami, tapi kami sangat antusias dengan keikutsertaan klub-klub terbaik serta sponsor hebat yang mendukung kami mewujudkan Grand Final LSI ini,” ujar Tipi Jabrik.

“Liga selancar ombak yang kami selenggarakan ini sangat penting untuk pengembangan olahraga selancar ombak di Indonesia, dan kami akan siarkan kepada masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Klub yang berlaga umumnya berasal dari Bali, tepatnya dari tempat yang sudah dikenal dengan selancar ombaknya seperti Uluwatu, Kuta, Legian, Sanur, dan Canggu. Namun begitu, ada juga beberapa klub dari Jawa Barat, Sumbawa, dan Lombok yang akan berpartisipasi. Itu membuktikan peningkatan penyebaran olahraga selancar ombak di berbagai daerah. Pada 15 klub tersebut, jumlah anggotanya hampir menyentuh angka 1.000.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *