HIGHLIGHT HARI INI

Rapat Koordinasi PON XXI Digelar di KONI Pusat Memutuskan Sekber

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan diselenggarakan di Sumatera Utara dan Aceh pada tahun 2024. Meski masih lama, persiapan PON XXI sudah dilakukan sejak saat ini. Hari Selasa tanggal 29 Juni 2021, rapat koordinasi dilakukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, KONI Sumatera Utara dan KONI Aceh di kantor KONI Pusat dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Rapat dipimpin oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman dan jajarannya. Jajaran KONI Aceh yang hadir dipimpin oleh Ketua Umum Muzakir Manaf (Mualem), begitu juga KONI Sumut yang dipimpin oleh ketua umum John Lubis.

“Sumatera dan Aceh mendapat kehormatan melaksanakan PON dengan format baru,” kata Marciano mengawali rapat. Ketua Umum KONI Pusat bersyukur Sumut dan Aceh sudah mempersiapkan PON XXI meski tengah sibuk dengan berbagai kompetisi yang berlangsung tahun 2021, salah satunya PON XX di Papua.

Menpora ingin PON XXI yang digelar di dua provinsi dipimpin Ketua Umum KONI Pusat sebagai penanggung jawab yang membawahi Ketua Panitia Besar (PB.) PON masing-masing provinsi yang dijabat oleh gubernur. “Masalah terkait pembangunan dan anggaran adalah tanggung jawab gubernur, tetapi KONI memiliki Panwasrah (Panitia Pengawas dan Pengarah), Keabsahan dan Kehakiman pada kedua provinsi tersebut,” jelasnya tentang distribusi peran dan tanggung jawab.

Lebih lanjut;

**

Peralatan Voli dan Biliar PON XX Tiba dari Luar Negeri

Venue voli indoor

Venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX secara umum sudah rampung dan menunggu peralatan olahraga. Sebagian peralatan dari luar negeri sudah tiba di Tanah Air untuk kemudian di kirim ke tempat penyelenggaraan PON XX.

Tim Pemeriksa kelayakan peralatan voli langsung melakukan pengecekan kualitas barang yang didatangkan dari Jepang pada Sabtu 26 Juni. “Barang sudah lengkap sesuai spesifikasi dan standar internasional,” kata Purwanti, Ketua Tim Pemeriksa Kelayakan PB.PON XX.

Adapun pihaknya tengah mengupayakan penuhi semua persyaratan administrasi agar peralatan dapat segera dikirim ke Jayapura dari gudang sementara di Jakarta.

Technical Delegate (TD) atau delegasi teknik berharap peralatan dapat dikirim segera ke Papua. Hal tersebut lantaran akan diadakannya test event.

“Kita harap barang-barang ini segera dikirim ke Papua karena ada kemungkinan kita akan mengadakan test event. Jadi bisa kita manfaatkan sebagai latihan buat panitia di sana juga, bagaimana cara masangnya, bagaimana cara set up nya,” kata Delegasi Teknis Cabor Voli Anderson Marbun.

Selain peralatan voli, peralatan biliar juga sudah tiba di Surabaya. Peralatan biliar berasal dari beberapa negara yakni Cina, Belgia, Korea dan Inggris. Rencananya peralatan akan segera dikirim ke Mimika pekan ini. Estimasi peralatan tiba di Mimika sekitar 14 hari.

“Saya kira ini meja yang luar biasa ya baik,” kata Robby yang merupakan delegasi teknis Cabor Biliar. Ia bangga dengan peralatan yang didatangkan dan menegaskan hal tersebut menjadi kemajuan untuk olahraga prestasi Indonesia.

**

BWF Rilis Kalender 2021, Dua Kompetisi Bentrok dengan PON XX

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengumumkan jadwal kompetisi pada 2021, di antaranya Piala Sudirman dan Thomas Uber Cup. Sudirman Cup Finals 2021 akan digelar pada tanggal 26 September – 3 Oktober di Finlandia kemudian selang satu minggu Denmark menjadi tuan rumah Thomas dan Uber Cup 2020 pada tanggal 9 – 17 Oktober 2021.

Masalahnya, jadwal tersebut akan bentrok dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang dijadwalkan resmi dibuka pada 2 Oktober dan berakhir pada 15 Oktober. Namun begitu, ada beberapa pertandingan yang sudah dimulai pada pekan terakhir September.

Disayangkan sekali penyelenggaraannya bertabrakan sehingga konsentrasi atlet berpotensi terpecah dan tak menutup kemungkinan ada kompetisi yang dikorbankan.

Di luar dua kompetisi yang bentrok dengan PON XX, Indonesia menjadi tuan rumah Indonesia Masters 2021, Indonesia Open 2021, dan BWF World Tour Finals yang mana semuanya digelar di Bali secara maraton tanggal 16 November – 5 Desember 2021.

BWF World Championship di Huelva, Spanyol, pada 12-19 Desember menutup kalender bulu tangkis tahun 2021.

**

Pemainnya Mendapat Ancaman Pembunuhan, Pelatih Spanyol Angkat Bicara

Seorang pemain tentu akan berupaya keras tampil terbaik walaupun kerap tak dapat sesuai ekspektasinya. Kritik akan datang jika penampilan buruk dan pujian datang jika penampilan baik. Namun begitu, ancaman tak boleh datang meski penampilan seorang atlet kurang maksimal.

Penyerang Timnas Spanyol, Alvaro Morata menerima ancaman lantaran penampilannya kurang memuaskan pada Euro 2020. Tak tanggung, ancamannya adalah pembunuhan kepada dirinya dan keluarganya. Wajar jika sang pemain sempat tak bisa tidur dan kembali berdampak pada penampilannya.

Pelatih Timnas Spanyol Luis Enrique angkat bicara. “Ini sangat parah sehingga harus diserahkan kepada polisi,” jelas Luis Enrique dilansir dari Channel News Asia. “Mengancam siapa pun, terutama keluarga dan anak-anak seseorang, adalah kejahatan serius.” katanya saat berbicara kepada wartawan sebelum pertandingan 16 besar Kroasia vs Spanyol.

Rekan satu tim juga berpendapat terkait ancaman tersebut. “Sebagai pemain, kami jelas mendapat semua jenis kritik, kami menerima itu. Tetapi kami tidak dapat menerima ancaman terhadap anak-anak dan keluarga,” kata Koke.

Alhasil polisi diharapkan terlibat dalam kasus ancaman ini.

**

Sakit, Shin Tae Yong Pulang Kampung

Shin Tae Yong dikabarkan tak sehat sehingga ingin kembali ke Korea Selatan guna menyembuhkan penyakitnya. Pulangnya Shin berdampak pada jadwal Timnas Indonesia U-18 yang mundur. Akan tetapi PSSI mengizinkan Sang Pelatih kembali.

“Melihat kondisi dan rekam jejak kesehatan Shin Tae Yong maka dengan alasan kemanusiaan, Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan) memahami dan menyetujui kepulangannya. Kita ketahui, selain TC Timnas U-18, juga ada banyak agenda Timnas lainnya yang sudah menanti ke depannya dan butuh kehadiran Shin Tae Yong,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi pada situs resmi PSSI.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut sudah berangkat ke Korea Selatan dan Timnas menunggu kepulangannya. “Dengan ini kami menunggu update road map terbaru lagi dari Shin Tae Yong sembari menjalani pengobatan di Korea Selatan. Kami berharap pelatih Shin Tae Yong cepat sembuh dan segera kembali melatih Timnas Indonesia,” sambungnya.

Masalah kesehatan yang pernah dihadapi Shin secara intens adalah Covid-19 pada Maret lalu dan diabetesnya. Ternyata empat asisten pelatih Choi In Cheul, Kim Woo Jae, Kim Hae Won, dan Lee Jae Hong juga pulang ke Korsel.

**

Salah Satu Pemain Timnas Sepak Bola Legenda Berjuang Hadapi Penyakit

Seorang pemain Timnas Sepak Bola Indonesia, Hary Muryanto dikabarkan tengah berjuang melawan penyakit. Sang Legenda dirawat di ICU menurut kabar Sang Istri.

Pada 11 Juli 2020 sempat digelar pertandingan berjudul Footbal Is Back. Pemain legenda Timnas bertanding di Lapangan Sepakbola TNI AU, Pancoran, atau lebih dikenal sebagai Lapangan Aldiron. Salah satu target donasi adalah Hary Muryanto selain para pemain lainnya seperti Junaidi Abdillah, dan Safrudin Fabanyo (timnas 80-an).

Hary Muryanto bersama Timnas kala itu berhasil mencapai final pra Olimpiade Grup II Zona Asia. Ditargetkan lolos untuk tampil pada Olimpiade 1976 di Montreal, Kanada namun Timnas belum berhasil menang dari Korea Utara.

Indonesia yang diperkuat Hary Muryanto tak tunduk begitu melawan Korea Utara di laga final. Keberuntungan belum bersama Indonesia waktu itu sehingga Korea Utara menang dengan skor tipis 5-4 pada babak adu penalti.

Timnas saat itu di bawah asuhan pelatih asal Belanda Wiel Coerver yang membawa klub Feyenoord juara Liga Belanda (Eredivisie) dan Piala UEFA 1973/1974. Pasca gagal lolos ke Olimpiade, Sang Pelatih tak diperpanjang PSSI.

**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *