Indonesia Negara Maritim, Harus Cetak Atlet Layar Berprestasi

Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman berharap atlet Layar mampu mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Indonesia nanti.

Pasalnya, Indonesia adalah negara maritim yang mana setiap provinsinya memiliki laut, sehingga olahraga air harus memanfaatkan potensi tersebut untuk cetak atlet berprestasi.

“Layar adalah olahraga Olimpiade, saya berharap Layar juga akan menjadi kontributor medali pada saat Indonesia mengikuti Olimpiade,” kata Ketum KONI Pusat pasca pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Tahun 2023 di Wisma Elang Menteng, Jakarta pada tanggal 4 Februari 2023.

Ditargetkan atlet Layar Indonesia dapat lolos pada Olimpiade 2028 dan mampu mempersembahkan medali. Terakhir, Indonesia memiliki atlet Layar yang berlaga di Olimpiade pada tahun 2008 ketika dihelat di Beijing. Atlet tersebut bernama I Gusti Oka Made Sulaksana.

“Diharapkan pada Olimpiade 2032 nanti, kita bisa masuk peringkat 10 dunia dan tahun 2044, 1 tahun sebelum 100 tahun Kemerdekaan Indonesia kita bisa masuk peningkatan 5 dunia,” jelas Marciano tentang target prestasi olahraga Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Ketum KONI Pusat berpesan agar Porlasi dapat menata kembali pola pembinaan guna lahirkan atlet Layar kelas dunia. Tak hanya itu, diharapkan juga PB.Porlasi mampu mendapatkan dukungan swasta. “Saya berharap PB.Porlasi memiliki Bapak Angkat perusahaan yang besar,” ujar Ketum KONI Pusat.

Ketum PB.Porlasi Laksamana Muda TNI Purn Darmanto bertekad agar Layar menjadi olahraga unggulan Indonesia karena geografis yang mendukung. “Kita harus sadar kita negara kepulauan, bangsa bahari” katanya.

Ia pun menyinggung venue Layar yang digunakan saat Asian Games 2018, sebagai sarana prasarana pendukung dalam mencetak atlet. “Indonesia National Sailing Center (INSC) dibangun untuk PB.Porlasi untuk kepentingan olahraga layar,” katanya. “Karena sudah punya tempat, mari kita jaga agar INSC,” lanjutnya.

Dukungan kepada olahraga Layar diperlukan untuk membina atlet, di samping sarana dan prasarana. Salah satu yang diperlukan adalah pengalaman atlet bertanding di luar negeri. “Tanpa berhadapan langsung dengan mereka (atlet luar negeri) maka pengalamannya akan seperti itu saja,” sebut Darmanto.

Video

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *