sumber: Reuters

Jelang Olimpiade Tokyo, Ketum KONI Pusat Sampaikan Harapannya

Atlet olahraga prestasi yang membawa nama Indonesia adalah Patriot Olahraga Bangsa karena tujuannya semata-mata untuk mengangkat harkat martabat Bangsa dan Negara Indonesia. Salah satu ajang mengibarkan Bendera Merah Putih diiringi Lagu Indonesia Raya melalui prestasi olahraga adalah Olimpiade.

Menjelang Olimpiade Tokyo yang diselenggarakan tanggal 23 Juli – 8 Agustus 2021, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman sampaikan bahwa Patriot Olahraga Indonesia dalam kondisi siap.

Pelepasan atlet-atlet Panahan ke kualifikasi Olimpiade 14 Juni 2021

“Kepada atlet yang akan berangkat ke Olimpiade Tokyo, saya harapkan mereka berbuat terbaik untuk Indonesia, tidak semua orang berkesempatan membela Tanah Air. Saya dan Rakyat Indonesia mendoakan agar mereka sukses membuat harkat dan martabat Indonesia semakin meningkat,” doa Marciano untuk kesuksesan atlet meraih prestasi pada Olimpiade Tokyo.

Berikut ini atlet yang akan berangkat ke Olimpiade Tokyo berdasarkan cabornya:

Bulu Tangkis

  • Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra)
  • Jonatan Christie (tunggal putra)
  • Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri)
  • Greysia Polii & Apriyani Rahayu (ganda putri)
  • Kevin Sanjaya Sukamuljo & Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra)
  • Mohammad Ahsan & Hendra Setiawan (ganda putra)
  • Praveen Jordan & Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran)

Atletik

  • Lalu Muhammad Zohri (100 meter putra)
  • Alvin Tahupeiory (100 meter putri)

Panahan

  • Riau Ega Agatha (Recurve perorangan putra)
  • Diananda Choirunnisa (Recurve perorangan putri)

Menembak

  • Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (Air Rifle Match dan 3 Position 50 meter putri)

Dayung

  • Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri (lightweight women’s double sculls (LW2x)

Angkat Besi

  • Eko Yuli Irawan (61 kg)
  • Deni (67 kg)
  • Rahmat Erwin Abdullah (73 kg)
  • Windy Cantika Aisah (49 kg)
  • Nurul Akmal (87 kg)

Selancar Ombak

  • Rio Waida

Di sisi lain, mempersiapkan atlet sejak usia dini perlu dilakukan berikut kompetisinya. “Kita berharap menata kompetisi dari usia dini kemudian remaja,” tandasnya menegaskan bahwa pembinaan atlet harus dilakukan berjenjang dan berkesinambungan. Salah satu yang diapresiasi di Tanah Air adalah kompetisi Tenis Piala Widjojo Soejono yang mempertandingkan atlet usia dini. Tak heran Jenderal TNI (Purn.) Widjojo Soejono meraih KONI Lifetime Achievement Award in Sports.

Widjojo Soejono meraih penghargaan karena dedikasi pada pembinaan olahraga prestasi

“Saya berharap pada Pekan Olahraga Remaja, yang akhirnya berujung pada Youth Olympic Games (Olimpiade Remaja),” sambungnya. “Kalau kita lihat perjalanan atlet berprestasi, banyak juara Olimpiade melalui tahap pembinaan yang berjenjang dan berkesinambungan,” jelasnya.

Selain pembinaan atlet usia dini, salah satu perhatian KONI Pusat adalah kepada kesejahteraan atlet. “Kita juga persiapkan mereka ketika tidak jadi atlet, mereka jadi apa, apakah Event Organizer olahraga, pelatih atau lainnya,” ujarnya sambil terangkan bahwa KONI sudah melakukan kerja sama dengan London School of Public Relations (LSPR) dan Al-Azhar. Marciano berharap tak ingin ada pelaku olahraga yang tidak sejahtera kelak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *