Jelang Rakernas Virtual, KONI Pusat Gencarkan Pertemuan Virtual Dengan Anggotanya

Peserta pertemuan virtual Sesi II dan Sesi III

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan digelar secara virtual pada 25, 26, dan 27 Agustus 2020. Penyelenggaraan rakernas virtual merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah KONI. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah untuk tetap menjalankan roda organisasi pembinaan olahraga prestasi, meski di tengah pandemi yang belum usai.

Menjelang agenda strategis tersebut, KONI Pusat menggencarkan komunikasi secara virtual dengan anggotanya. Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman langsung yang memimpin pertemuan dengan KONI Provinsi. Menurutnya, KONI Pusat perlu berkomunikasi sejak awal untuk menampung masukan-masukan. “Saya mengharapkan Ketua KONI Provinsi memberikan masukan-masukan kepada KONI Pusat agar usulan yang disampaikan dibahas dalam rakernas.”, terangnya.

Pada tanggal 18 sampai dengan 19 Agustus 2020, KONI Pusat menggelar pertemuan virtual dengan seluruh KONI Provinsi yang dibagi menjadi 3 sesi. Hari pertama merupakan Sesi pertama yang dihadiri oleh seluruh KONI Provinsi di seluruh Sumatera.Pada hari terakhir yakni 19 Agustus 2020 terdapat 2 sesi yakni sesi kedua dan sesi ketiga.

Tak hanya dihadiri seluruh KONI Provinsi, kegiatan kali ini juga mendapatkan apresiasi banyak pihak. “Terima kasih KONI Pusat selalu berupaya menegur kami di tengah kondisi Covid-19”, ujar Brigjen TNI (Purn.) Subroto Ketua Umum KONI Jawa Tengah. KONI Provinsi juga berharap kemajuan komunikasi yang sudah dicapai saat ini dapat berlanjut. “Semoga Pak Ketum rajin menyapa kami secara virtual”, ujar Ketua Umum KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung.

Sesi kedua yang digelar pagi hari dihadiri seluruh KONI Provinsi dari wilayah Kalimantan, wilayah Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua. Sedangkan pada siang hari di sesi ketiga akan dihadiri wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Metode virtual tidak mengurangi keakraban keluarga besar KONI seluruh Indonesia. Semua perwakilan KONI Provinsi menyampaikan laporan kepada Ketua Umum KONI Pusat. Salah satunya adalah dari tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, yakni Provinsi Papua. Sekum KONI Papua Kenius Kogoya menyampaikan bahwa kontingen Papua masih menjalankan latihan hingga saat ini , baik sentralisasi dan di kediaman masing-masing bagi atlet pemula. Hal tersebut dilakukan agar sang tuan rumah meraih juara pada PON XX 2021.

Akan tetapi, Pandemi Covid-19 berdampak banyak pada olahraga prestasi, salah satunya adalah penundaan PON XX. Tak hanya PON XX yang terdampak, persiapan atlet yang akan bertanding juga mendapatkan dampak dari pandemi. Beberapa KONI Provinsi mengeluhkan anggaran yang awalnya digunakan untuk persiapan atlet mengalami pemangkasan. Anggaran olahraga di berbagai daerah dikurangi demi mengalokasikan penanganan Covid-19.

Alhasil, banyak penyesuaian yang dilakukan KONI Provinsi. Ketua KONI Kalimantan Barat, Fachrudin Siregar menjelaskan bahwa saat ini atlet tengah latihan mandiri. KONI Kalimantan Barat memberikan insentif kepada atlet, begitu juga KONI Kalimantan Utara. Beberapa insentif untuk atlet yang berlatih mandiri seperti uang makan, pakaian dan vitamin.

Mundurnya PON XX karena pandemi juga menjadi kendala bagi KONI Provinsi yang masa baktinya akan habis menjelang atau persis setelah PON XX digelar. Persiapan dan pertanggung jawaban akan memberatkan sehingga banyak KONI Provinsi mengusulkan perpanjangan masa bakti kepengurusan. Beberapa yang mendukung adalah KONI dari Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan lainnya.

Akan tetapi Sekum KONI Sulawesi Barat, Hasrat Lukman mengingatkan perpanjangan harus disertai landasan hukum. “Perpanjang masa bakti menambah amanat, namun harus perhatikan aturan.”, tegasnya berharap gagasan tersebut akan ditetapkan pada Rakernas.

Selain itu muncul juga masukan dari Sekum KONI Sulawesi Selatan, Ad’dien terkait penyelenggaraan PON XX. Menurutnya, perlu antisipasi jika PON XX digelar masih di tengah pandemi. Oleh karenanya, Ad’dien mengusulkan agar dibuat panduan protokol Covid-19 di PON XX 2021 sebagai langkah antisipasi.

Di Sesi Ketiga, topik terkait alokasi dana tetap menjadi keluhan beberapa KONI Provinsi. Meski demikian, banyak pembahasan lainnya di luar PON XX. Ketua KONI Bali, Ketut Suandi menyampaikan adanya cabor yang berprestasi namun belum sampai tingkat kabupaten/kota. Surfing dan layar menjadi contohnya, tapi tetap dibina oleh KONI Bali. Kondisi serupa ditemui di Jawa Timur, yang mana ada beberapa cabor yang tidak ada di semua kabupaten/kota namun prestasinya baik. “Mereka itu prestasinya bagus-bagus masa dikeluarkan dari keanggotaan KONI, itu kan tidak bijak”, kata Erlangga.

Tentunya hal tersebut akan mendapatkan perhatian pada Rakernas mendatang. Panitia rakernas diharapkan dapat mengalokasikan waktu lebih panjang untuk pembahasan AD/ART. Landasan hukum organisasi harus disepakati dengan baik dan tidak multi tafsir. Sekum KONI DKI Jakarta Jamron dan Ketua KONI Jawa Tengah mengutarakan hal tersebut.

Pada akhir pertemuan, Ketua Umum KONI Pusat menyampaikan bahwa pada Hari Olahraga Nasional tanggal 9 September mendatang akan diadakan peringatan secara virtual. Presiden Joko Widodo akan hadir pada kegiatan tersebut. Oleh karenanya, Ketua Umum KONI Pusat instruksikan agar KONI Provinsi hadir bersama Dinas Pemuda dan Olahraga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *