Kegiatan Olahraga Mampu Menjadikan Atlet sebagai Teladan Masyarakat menuju Endemi

Pandemi Covid-19 telah dua tahun hadir di Tanah Air sejak Maret 2020. Berbagai dampak telah dirasakan akibat penyesuaian yang dilakukan demi memutus mata rantai penularan virus tersebut. Salah satu dampak yang dirasakan adalah pada kegiatan masyarakat, salah satunya olahraga.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyinggung bidang olahraga pada sebuah webinar yang digelar pada Hari Selasa tanggal 28 Juni 2022. Judulnya adalah, ‘Koordinasi Protokol Kesehatan di Masa Transisi Pandemi Menuju Endemi Bersama Seluruh Pemangku Kepentingan dan Masyarakat Olahraga’.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan pandemi belum berakhir sehingga mitigasi dan pencegahan harus terus dilakukan agar tidak terjadi gelombang baru. Meski begitu, dijelaskan bahwa penanganan Covid-19 melalui vaksin masih terus dikebut.

Penerima vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 96% dari target, sedangkan dosis kedua sudah di atas 81%. Menurutnya, dosis ketiga yang masih 23,97% terus diupayakan.

Di samping mencegah melalui vaksinasi, Suharyanto tegaskan pentingnya hal lain, yakni tetap menerapkan protokol kesehatan secara konsisten.

Kepala BNPB sampaikan agar atlet dapat menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), sehingga dapat menjadi teladan masyarakat. Agar atlet yang melakukan kegiatan olahraga dapat menjadi teladan, maka setiap organisasi pemangku olahraga diharapkannya melakukan beberapa hal, antara lain;

  • Memiliki standar protokol kesehatan di setiap kegiatan,
  • Maksimalkan upaya mitigasi dan pencegahan sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam setiap kegiatan olahraga,
  • Membentuk satgas prokes untuk laksanakan pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung dalam kegiatan olahraga,
  • Koordinasi kebutuhan kegiatan dan SDM yang perlu dipersiapkan,
  • Menggerakkan komunitas olahraga masyarakat untuk bekerja sama menggapai ketahanan masyarakat,

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Chandra Bhakti yang hadir secara virtual berpendapat agar masyarakat ikuti anjuran pemerintah tentang strategi penanganan Covid-19. “Menghadapi covid-19, masyarakat dapat bersikap positif mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah,” sebut Chandra.

Argumentasi tentang protokol kesehatan sebagai langkah tepat dalam rangka pencegahan juga dijelaskan salah satu narasumber, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Dr. Sonny Harry B.Harmadi. Pencegahan harus dilakukan yang diawali dari perubahan perilaku adaptif pada kondisi yang ada. Perubahan perilaku diyakininya mampu membawa Indonesia kepada endemi.

“Bagaimanapun juga mencegah itu jauh lebih mudah dan jauh lebih murah daripada harus mengobati, untuk melakukan pencegahan perlu perilaku yang adaptif,” katanya.

Satu pembicara yang berasal dari organisasi pembinaan olahraga adalah Wakil I Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno. Ia jelaskan bahwa masyarakat olahraga prestasi telah membuktikan adaptif terhadap kondisi pandemi Covid-19. Beberapa kegiatan olahraga hingga multievent berjalan lancar dengan berbagai penyesuaian.

“Mengingatkan apa-apa yang sudah kita lakukan pada waktu yang lalu kita sudah berhasil melewati saat-saat kritis dalam proses penyiapan dan pelaksanaan Olimpiade di Tokyo. kita sudah berhasil menyiapkan dan melewati penyelenggaraan SEA Games Vietnam,” jelasnya menyinggung keberhasilan dalam multievent internasional.

Tak lupa, Suwarno sebut Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua lalu yang sukses, diantaranya sukses secara protokol kesehatan. “Menyiapkan dan menyelenggarakan PON yang sangat strategis di Papua tahun 2021, di mana banyak orang yang masih merasa pesimis karena di samping karena faktor keamanan juga waktu itu masih sedemikian tinggi dan banyak pihak yang menganggap, ‘Kenapa mesti harus ada? nanti akan muncul klaster baru,” terangnya.

“Alhamdulillah kita bisa melalui dengan baik tanpa adanya klaster baru.” Sambung Suwarno. Kekhawatiran banyak orang telah dijawab oleh PON XX/2021 di Papua yang mana kita tetap mampu berkarya dan bahkan berprestasi meski di masa pandemi Covid-19, tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Pernyataan Suwarno berlandaskan data. Pada pelaksanaan PON XX/2021 di Papua yakni rentang waktu 22 September – 20 Oktober 2021, jumlah terpapar Covid-19 adalah 178 orang. Bayangkan jika dibandingkan dengan jumlah orang yang terlibat pada perhelatan yang bisa lebih dari 20.000 orang, jumlah terpapar kurang dari 1% saja. Jika dikaitkan dengan Olimpiade Tokyo 2020 (1 Juni – 8 Agustus), sebanyak 430 orang terpapar, lebih besar angkanya ketimbang multievent kebanggaan nasional.

Kegiatan olahraga sendiri sudah melakukan adaptasi atau penyesuaian. “Kegiatan olahraga baik yang bersifat olahraga prestasi maupun olahraga masyarakat kami kira tidak pernah berhenti. Pada saat kita melaksanakan kegiatan pada saat pandemi kita mengubah perilaku bertanding secara virtual, kita melakukan kegiatan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat,” tandas Suwarno sembari menambahkan bahwa BNPB dan Kementerian Kesehatan kerap menjadi referensi.

Dapat dikatakan, masyarakat olahraga prestasi sudah memiliki strategi perubahan perilaku adaptif di masa transisi pandemi menuju endemi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *