Ketum KONI Pusat Tegaskan Tahun 2024 Penting untuk Olahraga Prestasi Nasional

Bertempat di ruang Rapat Lukman Niode kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Senayan pada Selasa 9 Januari 2024, Ketua KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman memimpin rapat pleno pengurus masa bakti 2023-2027. Ditegaskan bahwa tahun 2024 merupakan masa penting untuk olahraga prestasi nasional yang dikelola KONI Pusat.

“2024 ini adalah tahun yang sangat-sangat penting untuk KONI Pusat karena pada tahun ini, pada bulan September akan ada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh – Sumatera Utara, yang selalu kita banggakan bahwa ini PON pertama dua provinsi dan pertama diikuti 38 provinsi sebagai pesertanya,” kata Ketum KONI Pusat mengawali rapat.

Berbagai langkah dalam rangka mempersiapkan PON XXI terus dilakukan tanpa henti. “Berbagai rangkaian menuju PON ini telah berjalan semenjak tahun 2023 dan sebelumnya. Alhamdulillah sekarang kita masuk tahap di 2024. Kemarin saya menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang bagaimana cara pendaftaran untuk peserta,” jelas Marciano.

Dibahas juga tentang multievent terobosan KONI Pusat guna menambah jumlah kompetisi berkualitas tingkat nasional. “Tahun 2023 kita telah berhasil menyelenggarakan satu event beladiri yaitu Indonesia Martial Art Games (IMAG) I/2023 Bogor-Bekasi, yang itu menjadi salah satu multievent dua tahunannya,” jelasnya.

“Ke depan kita masih punya rencana menyelenggarakan Pekan Olahraga Pantai Nasional yang juga setiap dua tahun, kemudian Pekan Olahraga Indoor Nasional, dan PON Remaja,” sambung Ketum KONI Pusat.

Disinggung juga yang akan menjadi tuan rumah multievent dua tahunan itu adalah kabupaten/kota. Salah satu tujuan multievent KONI Pusat adalah mendorong kualitas pembinaan dari dasar. Alhasil, PON digelar setiap empat tahun, Indonesia memiliki atlet-atlet yang lebih potensial.

Nantinya, PON juga mensyaratkan atlet akan standar tertentu. Misalnya ada minimal waktu untuk atlet-atlet terukur. Jika atlet meraih waktu lebih rendah dari standar yang ditetapkan maka tidak dapat berlaga pada PON.

“PON salah satu tempat untuk prestasi atlet-atlet Indonesia pada SEA Games, Asian Games, Olimpiade, juga meningkat,” terang Ketum KONI Pusat.

Terkait upaya meningkatkan kualitas pendidikan, KONI Pusat telah melakukan audiensi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Nantinya atlet, pelatih, dan pengurus organisasi olahraga dapat melanjutkan studi dengan dukungan LPDP.

Tak ketinggalan, Ketum KONI Pusat Ingatkan tata kelola organisasi yang baik. Sebagai catatan, KONI Pusat sudah memiliki tim pengadaan Barang dan Jasa yang bekerja sesuai peraturan yang berlaku. Tentunya ke depan, organisasi olahraga harus dikenal karena kemampuan mengantar atlet meraih prestasi dan organisasi yang akuntabel.

Waketum I KONI Pusat Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno, yang juga Ketua Panwasrah memberikan arahan terkait PON XXI. Nantinya di Aceh akan mempertandingkan 33 cabang olahraga, 42 disiplin, yang melibatkan 5.636 atlet. Sedangkan Sumut mempertandingkan 34 cabang olahraga, 46 disiplin, yang diikuti 5.913 atlet. Secara total, nomor pertandingan dan Medali yang diperebutkan 1042 (emas dan perak), serta memperebutkan 1450 perunggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *