KONI Jatim Serahkan Bantuan dari KONI Se-Indonesia untuk Korban APG Semeru

Oleh: Humas KONI Jawa Timur

dari kiri ke kanan: Ketua KONI Lumajang, Drs Ngateman, Bendahara KONI Jatim, Hj Sumaniah, SH, MM, Sekda Kab Lumajang Drs Agus Triyono, M.Si, Sekretaris KONI Jatim Drs Suwanto, Binpres KONI Jatim, Drs Dudi Harjantoro, MM.

Lumajang – KONI Jawa Timur (Jatim) menyerahkan bantuan dari KONI se-Indonesia untuk korban bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang. Bantuan dalam bentuk uang tunai tersebut diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Drs  Agus Triyono, M,Si, Senin (20/12).

Bantuan itu disampaikan oleh Sekretaris Umum KONI Jatim, Drs Suwanto, M.Si dan Bendahara Umum KONI Jatim Hj Sumania, SH, MM kepada Agus Triyono di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lumajang, Senin siang. Total nilainya Rp125 juta.

“Walaupun tidak banyak, kami serahkan dalam bentuk uang karena pemanfaatannya bisa lebih fleksibel. Semoga ini bisa meringankan sebagian beban saudara kita dan pemerintah daerah yang terdampak,” kata Suwanto.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim ini menceritakan, penggalangan dana bantuan ini adalah inisiatif Ketua KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, saat digelarnya Rakernas KONI beberapa waktu lalu.  Marciano menginstruksikan kepada KONI seluruh Indonesia untuk turun tangan dan membantu korban APG Gunung Semeru di Lumajang

Ketua umum KONI Pusat mengimbau semua anggota untuk membantu Lumajang masyarakat Lumajang yang terdampak APG Semeru. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat untuk saudara kita di Lumajang yang menjadi korban bencana APG Semeru,” harapnya.

Sekda Lumajang, Agus Triyono berterima kasih kepada seluruh KONI di Indonesia atas uluran tangan kepada masyarakat Lumajang yang terdampak bencana APG. “Bantuan yang disalurkan sesuai yang kami harapkan, yakni uang tunai. Selanjutnya akan kami teruskan ke Baznas Lumajang sesuai instruksi Bapak Bupati,” katanya.

Agus menambahkan, donasi uang tunai ini akan dimanfaatkan untuk pasca bencana. Salah satunya adalah mempersiapkan hunian sementara untuk pada korban. Ada lima titik yang dibidik. Salah satunya lahan seluas 80 hektare di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

“Akan dibangun 2.000 unit rumah sebagai hunian sementara. Kebutuhan riil bisa lebih besar ketika pemerintah menginstruksikan warna yang masuk zona merah harus direlokasi. Targetnya dua bulan ini harus bisa terbangun,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *