KONI Pusat Berharap Tuan Rumah PON Memiliki Wind Tunnel untuk Indoor Skydiving

Kejurnas Indoor Skydiving Dankor Brimob Cup Tahun 2023 resmi dibuka pada Jumat 8 Desember 2023, di Gedung Tan Satrisna Cikeas, Bogor mempertandingkan delapan nomor baru cabor terjun payung Indoor Skydiving. 

Kejuaraan tersebut digelar selama empat hari, yaitu pada 7-10 Desember 2023. Penyelenggaraannya digelar di Tan Satrisna karena Korps Brimob memiliki fasilitas (Wind Tunnel) terbesar di Asia Tenggara. 

Indoor Skydiving, merupakan bagian dari terjun payung namun menggunakan Wind Tunnel. Ke depan diharapkan akan dipertandingkan di Olimpiade dan juga Pekan Olahraga Nasional (PON). Oleh karenanya, tuan rumah harus memiliki fasilitas Wind Tunnel. 

“Yang dihadapi nanti adalah kalau seandainya ini akan dipertandingkan di PON, pastinya tuan rumah harus memiliki fasilitas ini (Wind Tunnel),” jelas Waketum I KONI Pusat Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno setelah menyaksikan Kejurnas Indoor Skydiving pertama yang diselenggarakan Dankor Brimob.

Meski begitu, KONI Pusat terbuka dengan alternatif lainnya terkait ketersediaan Wind Tunnel. “atau nanti kita akan buat rumusan seperti apa untuk cabang-cabang olahraga yang sifatnya khusus akan menjadi rumusan ketentuan baru,” sambungnya. 

Di luar kebutuhan akan fasilitas Wind Tunnel, Suwarno menilai Indoor Skydiving memiliki beberapa keunggulan. “Kita tidak tergantung dengan pesawat, yang kedua berkaitan dengan anggaran, saya kira ini akan lebih kecil dibandingkan dengan kalau kita menggunakan pesawat.,” jelas Suwarno. 

“Harapannya ke depan dengan adanya fasilitas Indoor Sky Diving milik Korps Brimob ini, kita akan menghasilkan atlet-atlet terjun payung baru, khususnya tentang nomor kerja sama di udara yang semakin baik”, ungkap Suwarno.

Wadankor Brimob Polri Irjen. Pol. Ramdani Hidayat berharap fasilitas hebat yang dimiliki pihaknya dapat bermanfaat. “Kita upayakan juga fasilitas bisa digunakan untuk masyarakat.,” katanya. 

Terkait teknis, Korps Brimob akan berkoordinasi dan meminta izin Mabes Polri. Sebagai catatan, di Malaysia dan Singapura yang kapasitasnya 4 orang (Wind Tunnel Brimob hingga 10 orang) biaya sewa per jamnya Rp 15 juta. 

Bicara terkait kompetisi diharapkan terus bertambah jumlahnya di Tanah Air. Begitu menurut Ketua Komite Terjun Payung Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Irvan Zuladri.

“Kami dari Federasi berusaha dan berkoordinasi dengan KONI Pusat agar nomor Indoor Skydiving dipertandingan di cabor terjun payung PON sejalan dengan upaya Federasi internasionalnya juga mengusulkan dipertandingkan di Olimpiade,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *