Lebih Seribu Atlet Jatim Telah Divaksin

Oleh: Humas KONI Jawa Timur

Choirul Anwar, Atlet Angkat Besi

Ribuan atlet Jatim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua sudah menjalani program vaksinasi Covid-19. Jumlah tepatnya sudah 1.104 atlet, pelatih, dan ofisial yang disiapkan untuk PON XX Papua.

“Rinciannya 700 atlet sudah menjalani vaksinasi pertama dan kedua, sedangkan sisanya baru menjalani suntikan pertama pada 31 Maret lalu. Suntikan kedua untuk sekitar 400 orang ini akan dilakukan pada 14 April mendatang,” jelas Satgas Kuratif Covid-19 KONI Jatim, dr Wardy Azhari Siagian.

Menurut Wardok, sapaan akrab dr Wardi Azhari Siagian melalui vaksinasi tersebut diharapkan memberikan rasa aman bagi atlet. Namun meski sudah mendapatkan vaksin, atlet diharapkan tidak lalai. Sebab pandemi Covid-19 ini belum sepenuhnya berakhir.

“Melalui vaksinasi ini kami berharap keselamatan dan kenyamanan atlet makin terjamin. Sehingga mereka bisa berlatih dengan tenang. Keluarga yang menunggu di rumah pun tenang. Terima kasih kepada Bu Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang memfasilitasi atlet Jatim untuk divaksinasi. Sesuai dengan anjuran pemerintah, setelah divaksinasi pun wajib hukumnya untuk menerapkan protokol kesehatan,” kata dr. Wardi.

Sementara itu, salah satu atlet yang menjalani vaksinasi, Choirul Anwar menilai vaksin akan membuatnya lebih terlindungi sekaligus mengurangi rasa kekhawatiran saat akan bertanding. Meski demikian, atlet angkat besi ini mengimbau rekannya agar tetap mentaati protokol kesehatan.

“Setelah vaksinasi ini kami barharap bisa melakukan try out atau uji tanding. PON Papua sudah makin dekat. Selama ini kami hanya berlatih dengan rekan sendiri. Kami berharap bisa tes prestasi di luar untuk mengukur hasil latihan kami selama ini,” kata Anwar.

Terkait uji coba, dr. Wardi pun meyakini dengan program vaksinasi akan membuka peluang kepada kontingen Jatim untuk beruji coba dengan tim atau atlet luar. Ia menyadari bahwa uji tanding sangat penting untuk atlet dan tim. Apalagi bagi mereka yang berasal dari cabang olahraga permainan. Ketiadaan uji tanding justru membuat mereka kurang berkembang.

“Kami juga berharap bisa try out ke luar negeri. Kami akan mengevaluasi selama sebulan ini. Juga memantau kondisi internasional. Semua kembali ke kondisi pandemi secara global dan kebijakan dari negara yang dituju. Kalau mereka menerima kunjungan dari kami, kami pasti berangkat,” tambah dr. Wardi.

Ia menjelaskan tim selam Jatim telah mengajukan program try out ke Rusia. Cabang olahraga lainnya pun telah mulai berkomunikasi dengan negara-negara yang ingin dituju. Jika kondisi global makin stabil, harapan atlet Puslatda Jatim untuk try out ke luar negeri akan terwujud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *