Pacuan Sumatera Barat Miliki Keunikan Kategori Kelas

peserta Pacuan kuda Payakumbuh

Salah satu komisi olahraga berkuda yakni Pacuan menjadi populer di tengah masyarakat Sumatera Barat. Menonton Pacuan menjadi penting bagi masyarakat dan melekat dengan kultur. Penyelenggara pertandingan Pacuan tradisional diselenggarakan setiap bulan di beberapa venue yang ada di Sumatera Barat.

Salah satunya digelar pada 16 – 17 Februari 2020 di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Pertandingan berjudul “Pacuan Kuda Tradisional dan Open Race” dihelat di Gelanggang Pacuan Kuda Kubu Gadang. Penyelenggaraan Pacuan Kuda kali ini digelar oleh Pemerintah Kota Payakumbuh.

Pada hari terakhir pertandingan di Payakumbuh, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman dan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Triwatty Marciano turut menonton. Dalam penyelenggara pertandingan kali ini terdapat beberapa kelas yang dianggap unggulan.

Ketua Organisasi Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi Sumatera Barat, Gusrial menjelaskan beberapa kategori unggulan dalam kompetisi kali ini. Pertama adalah Derby jarak 1.600 meter yang menjadi salah satu unggulan. Adapun dua kategori yang juga menjadi unggulan dan juga unik karena hanya ada di Sumatera Barat.

Kategori kedua adalah kelas Boko. Kategori kelas pacuan tradisional ini telah digelar sejak zaman dahulu. “Telah turun temurun sejak zaman dahulu kelas ini memperlombakan jarak 1.600 meter.”, jelas Gusrial. Keunikan kategori ini disebabkan persyaratannya, yakni kuda yang digunakan harus asli keturunan Sumatera Barat. Selain itu, kuda pernah ikuti pertandingan pada jarak 1.400 meter dengan minimal raih juara kedua kelompok umur 3 tahun.

Kategori kelas yang menjadi unggulan lainnya juga unik, yakni Boogie. Gusrial jelaskan, “Pacuan Boogie adalah Pacuan yang dilaksanakan untuk lestarikan budaya Minang serta bentuk perhatian Pordasi Sumatera Barat kepada kusir bendi atau andong.”. Indikator penilaian tidak hanya kecepatan namun juga estetika dalam kelas kategori ini.

Keunikan kategori kelas yang ada di Sumatera Barat cukup menarik dan menjadi kelebihan yang hanya ada di Sumatera Barat. Hal tersebut perlu digencarkan sosialisasinya dan dikembangkan lebih baik. Catatan dalam pertandingan Pacuan di Payakumbuh adalah absennya kehadiran Joki Pacuan Perempuan. Pembinaan atlet perempuan juga perlu didukung dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *