Pencak Silat Dipersiapkan untuk Ditandingkan pada Olimpiade 2032

Ilustrasi Pencak Silat, Sumber: ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.

Pencak Silat adalah bela diri warisan budaya asli Indonesia yang sudah diakui UNESCO pada Desember tahun lalu. Setahun sebelumnya, yakni pada Asian Games yang mana Indonesia menjadi tuan rumah, Pencak Silat dipertandingkan. Kala itu olahraga bela diri Pencak Silat memberikan 14 emas bagi Indonesia.

Meski sudah ditampilkan pada Asian Games 2018, namun Pencak Silat belum masuk Olimpiade. Tak tanggung, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2020 – 2024 targetkan Silat menjadi penghasil potensi medali Olimpiade.

Untuk mendukung realisasinya, Akademi Olahraga Prestasi Nasional (AKORNAS) menggelar rangkaian webinar dari 26 September – 24 Oktober dengan pembahasan ‘Pencak Silat Road To Olympic’. ”Jadi AKORNAS sebagai lembaga akademisi menginisiasi program ini untuk menjawab dorongan dari komunitas Pencak Silat yang ini ada sedikit dorongan dari stakehoder terkait,” ujar Ketua Pelaksana Webinar Pencak Silat Road To Olympic, Andri Paranoan.

Benny Gautama Sumarsono

Webinar diharapkan akan hasilkan kajian yang mempercepat Silat dipertandingkan dalam Olimpiade, terlebih jika Indonesia tuan rumah Olimpiade 2032. ”Sejalan dengan rencana kita untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, tentunya akan menjadi kebanggaan tersendiri bila Pencak Silat yang merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia ini bisa ikut dipertandingan dalam ajang olahraga multi event terbesar di dunia tersebut”, terang Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB.IPSI) dan Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (PERSILAT), Benny Gautama Sumarsono. “Itulah kenapa kita semua di sini sangat bersemangat untuk ikut mendukung rencana pemerintah dalam mensukseskan rencana ini” tambahnya.

Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Drs.Tb.Ade Lukman sampaikan langkah mengantarkan Silat dipertandingkan dalam Olimpiade. Hal pertama yang disarankkan Ade adalah membuat Road Map menuju Olimpiade 2032. Tentunya, langkah pertama memerlukan tim kerja yang berupaya mewujudkannya sebagai langkah berikutnya. Selanjutnya, Ade berpesan agar koordinasi dikomunikasikan dengan baik antara tim dengan Kemenpora, KONI PUSAT, NOC Indonesia, PERSILAT dan IOC.

Langkah berikutnya adalah penuhi seluruh syarat cabor yang dipertandingkan di Olimpiade. Diharapkan pada Olimpiade tahun 2024 di Paris dan tahun 2028 di Los Angeles, Silat sudah menjadi eksibisi. Kemudian langkah kelima adalah membina organisasi dan pelaku olahraga dan juga siapkan pembinaan jangka panjang dengan program Long Term Athlete Development (LTAD).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *