Persiapkan Kejurnas Pacuan Kuda ke 54, PP.Pordasi Temui Salah Satu Inisiator Piala Presiden RI

Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) bersilaturahmi dengan salah satu dewan pembinanya, Olly Dondokambey. Pada pertemuan yang digelar pada 28 September 2020 di kawasan Menteng, salah satu topik pembahasan adalah tentang pelaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pacuan Kuda Pordasi ke-54 yang memperebutkan Piala Presiden Republik Indonesia.

Ketua Umum PP.Pordasi, Triwatty Marciano meminta masukan dari Sang Dewan Pembina. Sebab, Olly adalah salah satu orang yang berjasa menggelar kembali Kejurnas Pacuan Kuda Pordasi yang memperebutkan kembali Piala Presiden.

Tahun 2018 adalah tahun ketika Kejurnas Pacuan Kuda memperebutkan Piala Presiden digelar kembali. Kala itu, PP.Pordasi dan Pengprov Sulawesi Utara yang menginisiasi Kejurnas Piala Presiden. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Kejurnas Pacuan Kuda digelar dengan memperebutkan Piala Presiden. Namun di era Reformasi, Kejurnas tidak memperebutkan Piala Presiden hingga tahun 2018.

Pada tahun ini, Kejurnas mengalami perubahan yang signifikan. Hal tersebut tentunya disebabkan pandemi Covid-19 yang belum usai hingga saat ini. Walaupun dengan kondisi pandemi, Kejurnas tetap digelar dengan penyesuaian protokol kesehatan yang ketat.

Pertandingan akan digelar tanpa penonton. Masyarakat yang ingin menonton dapat tetap menyaksikan pertandingan di beberapa TV Streaming, seperti KONI TV dalam platform AMTV dan Jogja Istimewa TV. Mengakses TV Streaming sendiri sangatlah mudah karena dapat dilakukan menggunakan perangkat apapun dengan koneksi internet.

Adapun yang dapat memasuki area pertandingan hanya joki, pelatih, groom, panitia dan instansi yang terlibat di area Gelanggang Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seluruh orang yang dapat memasuki area tersebut harus dinyatakan tidak terpapar Covid-19. Oleh karenanya, sebelum pertandingan dihelat mereka akan jalani Swab Test yang dilakukan Dinas Kesehatan DIY. Adapun peralatan swab test didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kelas yang dipertandingkan hanyalah kelas Kejurnas. Sekitar 150 kuda dari 58 klub/stable yang tersebar di 14 Pengprov/Pengda Pordasi akan hadir sebagai peserta.

Penyesuaian tersebut dapat memastikan pembinaan prestasi olahraga dapat berlangsung tanpa risiko tinggi penyebaran Covid-19. Adanya Kejurnas Pacuan sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas pertandingan. Kualitas yang dimaksud seperti sarana dan prasarana, peraturan pertandingan, disiplin dan menjunjung tinggi sportivitas serta kekeluargaan.

Tak hanya membahas Kejurnas Pacuan Kuda yang akan digelar pada Oktober dan November mendatang, pertemuan juga membahas hal lain. Pembahasan lain adalah tentang strategi pengembangan sarana prasarana olahraga berkuda di tanah air melalui pendekatan para kepala daerah.

Beberapa kepala daerah yang diketahui mendukung olahraga berkuda seperti di arena Pacu Provinsi Aceh dan juga arena Equestrian di Sumatera Utara. Kedua arena tersebut dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024. Ada juga pengembangan arena pacu & equestrian di Sumatera Barat, kemudian arena Pacuan, Equestrian, Horseback Archery di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

Di Pulau Jawa, beberapa provinsi juga membenahi sarana dan prasarana olahraga berkuda. DKI Jakarta sedang siapkan arena Pacu di Tegal Alur yang menggantikan arena Pacu di Pulomas, DKI Jakarta. Selanjutnya ada juga renovasi arena pacuan di Pangandaran, Jawa Barat. Di Jawa Timur, arena Pacu juga sedang dikembangkan di Pasuruan.

Arena Pacu juga dikembangkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Gorontalo. Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara juga merencanakan pengembangan arena Pacu, bahkan disertai juga arena equestrian. Adapun di seluruh arena Pacu dapat juga dimanfaatkan sebagai arena Horseback Archery.

Sulawesi Utara tidak hanya fokus pada sarana dan prasarana namun juga kualitas kuda. Tak tanggung, mendatangkan 9 ekor kuda jenis warmblood dari Eropa. Dengan adanya kuda-kuda tersebut diharapkan akan mendukung pengembang biakan peternakan dan perkembangan komisi-komisi berkuda di Sulawesi Utara seperti pacu, Equestrian, polo dan Horseback Archery yang peminat dan penggemarnya tumbuh pesat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *