PP.Pordasi Gelar Kejurnas Pacu ke 54 Memperebutkan Piala Presiden 2020 dalam Rangka Adaptasi Kebiasaan Baru

Pacuan kuda

Sudah beberapa bulan, pandemi Covid-19 atau Corona melanda dunia, termasuk Indonesia. Penularan virus tersebut terus berlanjut hingga saat ini, dan tidak ada yang dapat memastikan kapan selesai. Pemerintah pun mengambil langkah untuk memutus mata rantai penularan dengan membatasi kerumunan. Pembatasan kerumunan berdampak signifikan bagi aktivitas masyarakat, terutama masyarakat olahraga. Pertandingan dibatasi dalam rangka mengurangi kerumunan dan menghindari penularan.

Saat ini, dalam rangka adaptasi kebiasaan baru, pemerintah memberikan kelonggaran pada berbagai aktivitas olahraga. Pertandingan dapat digelar kembali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu kegiatan tengah dipersiapkan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) dalam waktu dekat. Tak tanggung, PP.Pordasi melalui Komisi Pacu akan menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pacuan. Ketua Umum PP.Pordasi Triwatty Marciano menjadi pengarah dalam kegiatan tersebut dan Ketua Harian PP.Pordasi H.M.A.S. Alex Asmasoebrata bertindak sebagai penanggung jawab.

Persiapan Kejurnas bahkan sudah hampir rampung menurut Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Pordasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KPH Yudanegara. Venue Kejurnas yakni Lapangan Gelanggang Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta sudah siap dan selalu terawat sepanjang tahun kata Yudanegara. “Perawatan dilakukan rutin.”, kata Yuda menjelaskan venue yang kerap digunakan untuk pertandingan Pacuan yang digelar Pengda Pordasi DIY yang dipimpinnya.

Selain itu, Pengda DIY juga tengah mengupayakan tersedianya berbagai fasilitas seperti dokter hewan dari Universitas Gajah Mada (UGM), Ambulan untuk Joki, Pemadam untuk menyemprot lapangan dan tak lupa kebutuhan terkait protokol kesehatan. “Kita ikut protokol kesehatan daerah setempat.”, tegas Yuda. “Salah satunya penyemprotan cairan pembunuh virus di area venue dan penyediaan tempat cuci tangan.”, katanya. Selain itu, menjaga jarak antar individu juga menjadi perhatian tuan rumah.

Adapun yang masih dalam pengerjaan adalah kandang kuda, yang mana saat ini sudah tersedia sekitar 165 – 170 kandang, Pihak tuan rumah tengah mengerjakan renovasi dan juga pengerjaan baru kandang. Jumlah yang ditargetkan sekitar 220 kandang.

Kejurnas Pacuan Kuda yang akan digelar adalah program yang telah ditetapkan oleh PP.Pordasi dalam Rakernas Virtual yang digelar Mei 2020. “Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda Pordasi ke 54 Piala Presiden 2020 merupakan program yang direncanakan untuk tahun ini. Pada Rakernas virtual tersebut juga disepakati lokasi penyelenggaraan Kerjurnas tahun ini, yakni di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.”, jelas Triwatty.

Menurut H.M.A.S. Alex Asmasoebrata Kejurnas Pacuan memperebutkan Piala Presiden tahun ini di Yogyakarta bukanlah yang pertama. Sejak kepemimpinan Presiden Soeharto, kejuaraan nasional pacuan kuda sudah ada digelar. Kemudian sempat lama terhenti menggunakan nama kejuaraan Piala Presiden. Pada 2018, PP.Pordasi bersama Pengprov Sulawesi Utara menginisiasi kembali Piala Presiden. Inisiasi yang dilakukan tersebut membuahkan hasil.

Piala Presiden 2018

Setelah sekian lama tidak menggunakan Piala Presiden, akhirnya pada tahun 2018 Kejurnas Pacuan Piala Presiden kembali digelar dengan 2 Seri di tempat berbeda. Seri 1 digelar di Tegalwaton, Salatiga, Jawa Tengah sedangkan Seri 2 digelar di Tompaso Sulawesi Utara.

Piala Presiden 2019

Berselang setahun, Kejurnas Pacuan Piala Presiden kembali digelar 2 Seri. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada 2019 Seri 1 dan Seri 2 digelar di tempat yang sama, yakni Tegalwaton, Salatiga.

Ketua Komisi Pacu PP.Pordasi

Pada Kejurnas tahun ini, Ketua Komisi Pacu PP.Pordasi, Adhi Supit akan menjadi ketua penyelenggara Kejurnas yang dipertandingkan di Bantul, Yogyakarta. Kejurnas kali ini terdiri dari dua seri, Seri 1 memperebutkan Piala Bergilir Ketua Umum Pordasi untuk Kontingen Juara 1. Seri pertama tersebut akan digelar 5 Oktober mendatang untuk penyisihan dan finalnya pada 19 Oktober 2020. Sedangkan pada Seri 2 memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI untuk Kontingen Juara Umum, yang mana merupakan akumulasi poin Seri 1 dan Seri 2. Penyisihan Seri 2 digelar pada 16 November dan finalnya dihelat 30 November.

Penyelenggaraannya sendiri akan mengacu peraturan yang sudah ada ditambah dengan penyesuaian peraturan yang berkaitan dengan Covid-19. “Kali ini ada tambahan ketentuan dan penyesuaian terkait dengan protokol Covid-19.”, jelas Adhi Supit. Kejurnas di Bantul nanti akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Koordinasi dengan Gugus Tugas daerah setempat juga sudah dilakukan oleh penyelenggara. “Kita sudah adakan pertemuan dengan Sekda Provinsi Yogyakarta dan Sekda Bantul yang kebetulan Gugus Tugas.”, terang Adhi. “Jadi implementasi protokol kesehatan Covid-19 akan diterapkan semaksimal mungkin dengan dukungan Pemda dan Gugus Tugas.”, katanya.

Beberapa protokol yang diterapkan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Peserta yang hadir di lokasi akan dibatasi, antara lain Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi, pemilik kuda, pelatih, joki, groom, kru kuda dan panitia. Prosedur ketat akan diterapkan selama penyelenggaraan kejuaraan sebagai antisipasi penyebaran virus. Peserta yang hadir di lokasi harus menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan di tempat yang telah disediakan. Bahkan peserta yang berasal dari luar Yogyakarta harus terbukti bebas Covid-19. Mereka wajib membawa surat keterangan sehat bebas Covid-19.

Selain itu, pertandingan pecuan kali ini akan berbeda dari biasanya. Pada umumnya pertandingan pacuan ditonton banyak masyarakat umum dan sekitar namun hal tersebut tidak diizinkan pada Kejurnas tahun ini. Kerumunan di lokasi sangat dihindari sehingga pertandingan akan digelar tanpa penonton. Namun begitu, siaran langsung dapat disaksikan di KONI TV yang dapat diakses melalui amtv.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *