Suarakan Aspirasi, Pemuda Asal Maluku Utara Lari dari Rumah ke Istana

Jefry berlari melewati Jalan Kramat Raya menuju Istana

Olahraga bukan hanya dapat membuat badan sehat namun juga dapat mendukung menyuarakan aspirasi. Meski begitu, pemanfaatan olahraga untuk menyuarakan aspirasi masih lebih sedikit ketimbang dengan unggahan kritis di media sosial. Salah satu contoh menyuarakan pendapat di media sosial dilakukan oleh seorang pria asal Desa Gura, Kecamatan Tobelo, Maluku Utara.

Pria bernama Jefry Hamangau menyuarakan aspirasi dengan berlari dari kampung halamannya ke Istana Negara, Jakarta. Ia berharap dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan harapannya.

Jefry menilai bahwa putra putri asal Maluku Utara masih sedikit yang menjadi perwira TNI. Oleh karena itu, ia ingin presiden memberikan atensi atas harapannya. Jefry sendiri pun sudah lama ingin menjadi perwira TNI, namun ia belum berhasil hingga saat ini.

Cerita Perjalanan Jefry

Demi memperjuangkan aspirasinya, Jefry lari dari kampung halamannya menuju Jakarta. Selain itu, Jefry juga ingin memotivasi masyarakat Indonesia di masa pandemi. “Saya bertujuan untuk memberikan semangat kepada teman-teman, khususnya Maluku Utara agar semangat hadapi Corona” terangnya.

Hari ini, tanggal 28 September 2020 menjadi hari ke-39 atau hari terakhir perjuangannya. Ia mulai lari dari desanya pada tanggal 20 Agustus 2020.

Dengan berbekal sebuah ransel kecil dan uang saku sekitar Rp 400.000, ia beranikan diri memulai perjuangan. Pertama, ia berangkat dari rumah menuju ibu kota Maluku Utara, Sofifi. Jarak kurang lebih 200 km ditempuhnya.

Selanjutnya ia naik pesawat ke Surabaya untuk melanjutkan lari ke Jakarta. Di beberapa tempat, Jefry singgah untuk berisirahat. “Selama perjalanan saya banyak mengalami pengalaman yang luar biasa”, jelas Jefry.

Tas berikut bendera yang menemani Jefry lari

Bantuan yang diterima Jefry

Jefry sujud syukur karena berhasil sampai di depan Istana Negara

Komunitas Kawasaki Ninja Indonesia (KNI) banyak membantunya di Pulau Jawa. “Saya kebanyakan dibantu oleh teman-teman Kawasaki Ninja Indonesia, CCS Team (Fitness), KONI Pusat, KONI, PASI, Diaspora Jawa Tengah”, terangnya.

Bahkan beberapa tempat singgah merupakan kediaman anggota KNI. Jefry sendiri bergabung dengan KNI sejak ia kuliah di Salatiga.

Hari ini, ia berangkat sejak pagi hari dari kediaman rekan satu komunitasnya yakni Tege di Bekasi. Tege bersama istrinya dan beberapa teman komunitasnya turut mengikuti Jefry lari dengan sepeda motor.

Setiba di depan Istana Negara, Jefry melakukan sujud syukur. Matanya berlinang bahagia perjuangan 39 harinya tuntas. Tak lupa, Jefry mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang yang membantunya, mulai keluarga hingga teman-temannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *