HIGHLIGHT HARI INI
3 Wakil Indonesia di Toyota Thailand Open 2021
Indonesia hanya mampu melanjutkan Toyota Thailand Open 2021 dengan 3 wakil setelah kemarin 21 Januari 2021 banyak yang tumbang. Seluruh wakil Indonesia berasal dari kategori ganda yang berbeda yakni ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Pada hari ini ganda campuran Indonesia bertanding pertama. Pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja melawan Hoo Pang Ron/Cheah Yee See pada pukul 11.00 WIB. Pertandingan berujung pada kekalahan wakil Indonesia dari ganda campuran wakil Malaysia dengan skor 21-12, 19-21, 19-21.
Kemudian ganda putri yang menang pada Yonex Thailand Open 2021, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan hadapi Mette Poulsen/Alexandra Bøje pukul 12:40 WIB. Keduanya lolos ke semifinal setelah menangkan pertandingan dengan skor 21-9 dan 21-17.
Terakhir, ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertanding menghadapi Ben Lane/Sean Vendy pukul 15:10 WIB.
**
Formula E 2021 di Jakarta Ditunda
Pandemi Covid-19 yang belum menemui titik terang berdampak pada penyelenggaraan salah satu ajang balapan mobil paling bergengsi di dunia. Formula E yang ditunda dari tahun 2020 menjadi tahun ini mengalami penundaan kembali.
Organizing Committee (OC) Formula E Jakarta setuju dengan permintaan Gubernur Anies Baswedan untuk menunda kompetisi. Bagi Anies, keselamatan masyarakat adalah prioritas utama.
“Kami mendukung langkah yang diambil Pemerintah sebagai upaya preventif terhadap perkembangan Covid-19 dengan pertimbangan mengutamakan keselamatan masyarakat di Indonesia, khususnya di Ibukota,” kata Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo, Melisa Sjach.
**
Liverpool Kalah dari Burnley, Kedua Manajer Emosi
Dini hari 22 Januari 2021 tadi WIB, Liverpool kalah dengan skor 0-1 dari Burnley. Pertandingan Liga Inggris tersebut digelar di kandang Liverpool yakni Stadion Anfield. Kekalahan tersebut menjadi yang pertama diderita Liverpool di kandang sejak terakhir kalah dari Crystal Palace 23 April 2017.
Rekor manis Liverpool yang tak pernah kalah di Anfield selama 1370 hari akhirnya usai. Adalah Ashley Barnes yang mencetak gol melalui tendangan penalti pada menit ke-83. Alisson Becker harus kebobolan karena kesalahannya menjatuhkan lawan di kotak penalti.
Pertandingan juga tegang hingga membuat kedua manajer juga tegang. Hal tersebut dipicu pelanggaran Fabinho terhadap Ashley Barnes saat jeda babak pertama. Fabinho mendapatkan kartu kuning namun manajer Burnley Sean Dyche menganggap harusnya kartu merah.
Alhasil pasca pertandingan usai, Sean Dyche dan manajer Liverpool Jurgen Klopp terlihat tegang. “Jika Dyche tidak berbicara tentang itu maka saya tidak akan berbicara tentang itu, saya tidak akan memulainya. Itu bukan apa-apa,” kata Klopp kepada Sky Sports.
“Anda tahu kami diperbolehkan bersaing. Kami diperbolehkan menang. Ini masih normal, hanya dua manajer yang mau timnya menang,” jelas Dyche.
**
Pertemuan McGregor dan Poirier Berlangsung Tenang
Sebelum menggelar UFC 257, dilakukan pertemuan tatap muka antara Conor McGregor dan Dustin Poirier. McGregor mengajak berjabat tangan dan keduanya bersalaman sebelum mendekat untuk saling berharapan. McGregor pun berbicara kepada Poirier.
“Ini sudah dimulai. Kamu tahu apa yang akan terjadi, kita berdua tahu,” kata McGregor yang menggunakan jas biru setelah melepaskan kaca matanya. Sesi berharapan berlangsung selama 17 detik.
Poirier yang sempat kalah dari McGregor pada September 2014 (UFC 178) hanya diam dan menganggukkan kepalanya.
Sontak Presiden UFC, Dana White berkata, “Bagus” sambil menepuk punggung kedua petarung yang berhadapan. Berbeda dengan sesi pertemuan pra pertarungan beberapa tahun sebelumnya. Pertemuan kali ini cukup tenang sedangkan beberapa tahun lalu keduanya terbawa emosi hingga White melerai keduanya.
**
Menang Pada Babak Tambahan, Koeman Sayangkan 2 Penalti Gagal
Bercelona lolos ke babak 16 besar Copa del Rey setelah mengalahkan tim divisi ketiga Cornella dengan skor 2-0. Meski begitu pelatih Barcelona Ronald Koeman kesal dengan 2 gol yang baru dapat tercipta pada babak tambahan.
Barcelona sempat ditahan imbang tanpa gol hingga babak kedua selesai. Koeman sayangkan dua hadiah penalti yang dieksekusi Miralem Pjanic dan Ousmane Dembele dapat digagalkan kiper Cornella, Ramon Juan.
Pada babak tambahan, Barcelona baru dapat mencetak gol melalui Dembele pada menit ke-92 dan Martin Braithwaite pada menit ke-121.
“Hal terpenting adalah selalu lolos,” buka Koeman dilansir Marca. “Tapi kami tidak bisa bahagia karena kami telah mencetak gol. Kami gagal dalam dua penalti dan kami harus lebih bertanggung jawab dalam jenis seperti pertandingan ini,” tambahnya.
“Sekali lagi, kami bermain selama 120 menit, yang menjadi hal penting karena sudah tiga kali seperti ini. Kami menciptakan peluang dan mendapat dua penalti, tidak mungkin jadinya seperti ini,” keluhnya. “Anda tidak bisa mengeluhkan upaya mereka, tapi ini bukan hanya berlari, ini soal kreativitas dan efektivitas. Kekurangan itu merugikan kami. Tidak bisa terus seperti ini dan ini tidak bisa diterima,” sambung pelatih asal Belanda.
**
Piala Eropa Berpotensi Digelar di Satu Kota
Piala Eropa 2020 ditunda menjadi tahun ini. Namun begitu pandemi Covid-19 yang menyebabkan penundaan belum kunjung sirna. Alhasil berkembang wacana penyelenggaraannya akan dilakukan di satu kota. Hal tersebut disampaikan media Guardian.
Turnamen yang rencananya digelar 11 Juni-11 Juli mendatang semula akan digelar di 12 kota dari 12 negara. Venue penyelenggaraannya antara lain London (Inggris), Bilbao (Spanyol), Munich (Jerman), Roma (Italia), Budapest (Hungaria), Baku (Azerbaijan), St.Petersburg (Rusia), Amsterdam (Belanda), Kopenhagen (Denmark), Dublin (Irlandia), Glasgow (Skotlandia), dan Bukares (Rumania).
Dengan kondisi pandemi, rencana tersebut kemungkinan batal. “Kita tidak boleh lupa bahwa gagasan penyelenggaraan khusus turnamen ini muncul ketika virus corona tidak ada. Itu adalah inisiatif Komisi UE yang ingin sepak bola ditayangkan di seluruh Eropa,” kata CEO Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge pada Guardian.
“Tapi saya tahu, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, yang sangat berhati-hati dengan corona, sedang memikirkan apakah tidak lebih masuk akal pada saat-saat ini untuk memainkan turnamen hanya di satu negara,” tambahnya.
**
Joe Biden Diharapkan Membawa Kesetaraan Pada Sepak Bola
Amerika Serikat telah resmi dipimpin Presiden Joe Biden. Banyak masyarakat yang menaruh harapan kepadanya. Salah satunya adalah dari masyarakat olahraga di sana.
Pria berusia 78 tahun ini sempat mendukung Timnas sepak bola putri Amerika Serikat. Tak hanya itu, Biden sempat menyatakan akan memperjuangkan kesetaraan pada sepak bola. Ternyata terdapat diskriminasi sepak bola putri dan putra di sana.
Pada tahun 2016, Timnas putri telah menuntut ke federasi terkait perlakuan diskriminasi. Beberapa yang dimaksud diskriminasi pada perempuan seperti perbedaan gaji, kondisi pelatihan, permainan dan perjalanan.
Pada Mei 2020, tuntutan tersebut ditolak pengadilan. Kala itu, Biden yang menyandang posisi sebagai calon presiden sempat membela di Twitternya.
“Kepada @USWNT, jangan menyerah pada pertarungan ini. Ini belumlah berakhir,” kata Biden pada 3 Mei 2020.
“Dan kepada @USSoccer, setarakan sekarang. Atau ketika saya menjadi presiden, cari dana untuk Piala Dunia ke tempat lain,” ancamnya.
Saat ini, Biden diharapkan mampu memperjuangkan diskriminasi pada sepak bola tersebut.