Kontingen Atlet Equestrian Junior Indonesia Tampil di Kejuaraan Thailand

Jakarta, geraksport.com – Kejuaraan equestrian bernama Princess’s Cup Thailand 2019 digelar akhir November 2019. Pada 20 November, Putri kerajaan Thailand yakni Bajrakitiyabha Narendiradebyavati memimpin upacara pembukaan kegiatan tersebut di Phaya. Adapun putri kerajaan lainnya, Putri Sirivannavari Nariratana Rajakanya bahkan terlibat sebagai chairs the Policy Committee pada kejuaraan ini.

Kegiatan yang mengusung tema “Keep Working, Riding Happy with Two Hearts, Feeling for Feeling” ini adalah kejuaraan internasional. Pasalnya kegiatan tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari Fédération Equestre Internationale (FEI). Dilaporkan lebih dari 30 klub berkuda equestrian dari seluruh dunia berpartisipasi dalam Princess’s Cup Thailand 2019.

Kontingen dari Indonesia juga turut serta berpartisipasi dalam kejuaraan terbesar di Thailand tersebut. Pelatih yang mendampingi kontingen Indonesia ke Thailand adalah Nico Pelealu dan Albert Pelealu. Gerak.com berkesempatan menghubungi salah satunya yaitu Albert Pelealu. Pria yang akrab disapa Coach Abe ini menjelaskan bahwa kejuaraan yang digelar akhir November 2019 ini merupakan khusus untuk junior. Pertandingan yang diikuti bernama Championship International Junior Borrow Horse (CSIJ-B).

Coach Abe menjelaskan atlet Indonesia mengikuti kategori show jumping junior. Pada kategori tersebut menurutnya terdapat 31 atlet dari 10 negara. Ketiga atlet dari Indonesia yakni M.Akbar Kurniawan, Jovanka Nadya Partokusumo dan Jundi El Waton diharapkan mampu meraih emas. Pasalnya mereka merupakan atlet junior terbaik Indonesia yang lolos seleksi.

Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) melakukan seleksi atlet. Seleksi yang dilakukan menekankan kepada prestasi atlet junior yang terbaik pada tahun 2019. Alhasil ditemukan ketiga nama atlet junior yang dibina hingga diberangkat Pordasi ke Thailand.

Tentunya Pordasi berharap prestasi mengingat Indonesia sudah berpartisipasi dari pertama kali kejuaraan terbesar di Thailand ini digelar. Adapun tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan Princess’s Cup Thailand. Namun demikian, tuan rumah Thailand merupakan kompetitor terberat.

Thailand diuntungkan dalam kompetisi berkuda. “Mereka sudah mengetahui karakter kuda-kudanya. Saya rasa juga pemerintahannya sangat mendukung olahraga berkuda ini.”, ujar Coach Abe. Para peserta termasuk kontingen dari Indonesia menggunakan kuda yang di sediakan tuan rumah. Kuda di pinjamkan dengan skema undian yang dilakukan penyelenggara.

Menggunakan kuda yang belum dikenal menjadi tantangan tersendiri. Dalam olahraga berkuda dibutuhkan ikatan antara manusia dan kuda. Sebagaimana tema kejuaraan yang menekankan pada dua perasaan yang mengacu pada penunggang atau manusia dan kuda. Adapun ikatan perasaan tersebut butuh dibangun dalam jangka waktu tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *