Virus Corona Belum Berhenti, PON XX Bisa Ditunda Juga

Menpora Zainudin Amali

Olimpiade di Tokyo tahun ini resmi ditunda karena pertimbangan Corona. Penundaan tersebut setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melakukan pembicaraan dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach juga Ketua Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori pada 24 Maret 2020.

Berbeda dengan Pekan Olahraga Nasional (PON), belum ada rencana penundaan. Pasalnya penyelenggaraan PON XX di Papua kali ini masih lebih lama ketimbang Olimpiade yakni pada 20 Oktober 2020. Adapun sejak 20 Oktober – 2 November, PON akan digelar di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zaiunudin Amali menuturkan masih berharap pandemi Corona segera berakhir. “Sampai saat ini pemerintah masih tetap dengan rencana semula, sambil memantau dan memperhatikan situasi yang ada.”, jelas Menpora.

Dengan segera berakhirnya penyebaran Corona, diharapkan PON XX dapat sesuai rencana. “Kami tetap berharap penyakit Covid-19 ini segera berakhir sehingga rencana kita untuk menggelar PON tepat waktu bisa tetap berlangsung.”, harapnya.

Zainudin menegaskan bahwa saat ini, PON masih ditunda. “Sementara pemerintah belum memutuskan ditunda atau disetop.”, tegasnya.

Akan tetapi jika kondisi masih belum kondusif untuk penyelenggaraan PON, langkah lain juga sudah diperkirakan. Dalam kondisi tersebut, presiden akan diminta berikan arahan lebih lanjut. “Tapi bila dalam waktu tertentu wabah ini belum berhenti bahkan makin meluas dan serius, kami akan minta arahan presiden. Apakah menunda atau arahan lainnya.”, jelas Zainudin Amali.

Dengan kondisi saat ini, persiapan PON tetap berjalan namun dilakukan dengan berhati-hati. Alhasil, karena membatasi untuk libatkan banyak orang, tentu hal tersebut berpengaruh pada hasil persiapan.

Pada persiapan atlet Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua dan Puslatprov putuskan untuk tetap lanjutkan pemusatan latihan (TC) atlet PON Papua. Baik KONI Papua dan Puslatporv minta atlet menjalani TC sebagaimana mestinya, hanya kondisi pengawasan kesehatan diperketat. “Yang perlu kita tingkatkan adalah sterilisasi atlet.”, sebut Ketua Puslatprov Brigjen TNI Irham Waroihan.

“Kalau mereka pulang ke rumah, ketemu orang lain akan berisiko”, terang Irham. Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya jelaskan bahwa atlet saat ini tidak latihan di tempat umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *